PSLC adalah tempat tumbuhnya harapan. Lewat terapi dan pendampingan yang tepat, kami membantu anak-anak menghadapi tantangan tumbuh kembang dan terus maju dengan percaya diri menuju masa depan yang lebih baik.
Penawar Special Learning Centre (PSLC) adalah pusat terapi dan intervensi anak yang berdedikasi untuk membantu anak-anak dengan autisme, keterlambatan perkembangan, dan gangguan komunikasi.
Dengan pendekatan intervensi dini berbasis bukti dan berorientasi pada keluarga, kami hadir untuk mendampingi perjalanan setiap anak menuju masa depan yang cerah.

Cabang Aktif
Kami hadir di berbagai lokasi cabang untuk memberikan pelayanan terbaik dan memastikan Anda lebih mudah menjangkau layanan kami di mana pun berada.


Ingin memahami autisme lebih dalam dan bagaimana memberikan dukungan yang lebih baik? Jangan lewatkan kesempatan ini!

Bergabunglah dalam pelatihan eksklusif yang akan dibawakan oleh trainer dari Penawar Special Learning Centre, Malaysia, yang akan membahas berbagai aspek terkait manajemen individu dengan autisme.
Saatnya memberikan awal terbaik bagi masa depan anak Anda, mari mulai bersama PSLC Indonesia.
Daftar Sekarang
Penawar Special Learning Centre (PSLC) merupakan salah satu pusat pembelajaran dan terapi yang berfokus pada kebutuhan anak dengan berbagai kondisi khusus, termasuk autisme.
Di PSLC, para terapis profesional memberikan perhatian khusus pada berbagai aspek perkembangan anak autisme, termasuk kebiasaan makan yang sering menjadi perhatian orang tua.
Pola makan anak dengan autisme kerap kali dipengaruhi oleh mood dan suasana hati mereka, sehingga muncul ketidakstabilan dalam pilihan makan harian.
Fenomena ini kerap dialami oleh banyak keluarga yang memiliki anak dengan autisme dan menjadi tantangan tersendiri dalam mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal.
“Anak dengan sindrom autisme sering mengalami sensitivitas sensorik yang berbeda dibandingkan anak-anak lain. Bahwa faktor sensorik ini berkaitan erat dengan perilaku pilih-pilih makanan yang berubah-ubah sesuai mood,” jelas Clinical Director PSLC, Dr. Ruwinah Abdul Karim pada Rabu (26/11/2025).
Ia memberi contoh tekstur tertentu bisa sangat tidak nyaman bagi mereka, ketika suasana hati sedang tidak optimal. Sehingga mereka menolak makanan dengan tekstur itu.
Selain itu, anak autisme juga cenderung merasa nyaman dengan rutinitas dan ketidakpastian makanan baru dapat menimbulkan rasa takut atau stres.
Dari sisi neurologi, perempuan yang akrab disapa Wina itu menjelaskan mood anak dengan sindrom autisme cenderung mudah berubah karena tantangan dalam mengelola emosi dan stimulasi lingkungan.
Kondisi mood yang tidak stabil ini mempengaruhi nafsu makan dan preferensi makanan. Pihaknya menyarankan agar orang tua dan pendamping belajar memahami tanda-tanda mood anak dan mencari alternatif makanan yang dapat diterima sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
“Penanganan di PSLC meliputi terapi perilaku dan intervensi sensorik yang membantu anak mengenal berbagai rasa dan tekstur makanan secara bertahap. Sehingga ketergantungan pada mood dalam menentukan pilihan makanan dapat dikurangi,” bebernya.
Pendekatan holistik seperti ini diperlukan agar anak tumbuh dengan pola makan sehat dan konsisten, mendukung perkembangan fisik dan kognitifnya secara optimal.
Penting bagi orang tua dan pendidik yang mendampingi anak dengan sindrom autisme untuk tetap bersabar dan memberikan dukungan penuh kepada mereka. Orang tua dan pendidik dapat berkonsultasi dengan pusat terapi, seperti PSLC untuk mendapatkan panduan profesional.
Dengan pemahaman dan pendekatan yang tepat, tantangan pilih-pilih makanan pada anak autisme atau anak berkebutuhan khusus, dapat diatasi dengan cara yang lebih efektif.
Sumber Asli: Tugu Malang - "PSLC Ungkap Alasan Mengapa Anak dengan Sindrom Autisme Sering Pilih-Pilih Makanan Berdasarkan Mood"

Penawar Special Learning Centre (PSLC) sebagai lembaga yang fokus mendampingi anak berkebutuhan khusus atau anak dengan sindrom autisme.
Sering menerima pertanyaan dari orang tua dan guru mengenai salah satu tantangan utama anak-anak dengan sindrom autisme, salah satunya susah duduk diam di kelas.
Masalah anak autisme yang tampak sederhana ini sebenarnya memiliki alasan mendalam yang berhubungan dengan proses sensorik, kognitif, dan emosional mereka.
Ada beberapa faktor yang diungkapkan PSLC yang membuat anak dengan sindrom autisme sulit fokus dan tetap diam selama kegiatan belajar, sekaligus bagaimana pendekatan yang tepat dapat membantu mereka berkembang optimal.
Anak dengan autisme memiliki ciri khas kesulitan dalam pengolahan informasi sensorik yang masuk ke otak mereka. Banyak anak autisme mengalami hipersensitivitas atau justru hipo-respons terhadap rangsangan dari lingkungan sekitar, seperti suara, cahaya, atau sentuhan.
Ketika mereka merasa tidak nyaman atau overstimulasi, tubuh mereka cenderung bergerak secara motorik berulang, merasa gelisah, atau bahkan melibatkan perilaku self stimulatory, sebagai cara mengatur diri.
“Inilah yang menyebabkan mereka sulit duduk diam di kelas, karena mereka merasa berusaha menyesuaikan diri dengan rangsangan di sekitarnya,” ujar Clinical Director PSLC, Dr. Ruwinah Abdul Karim, Rabu (19/11/2025).
Selain itu, anak autisme umumnya mengalami kesulitan dalam mengelola perhatian dan impulsivitas. Kondisi neurodevelopmental ini mempengaruhi fungsi otak yang berkaitan dengan kontrol diri. Sehingga mereka kesulitan mempertahankan fokus pada satu hal dalam jangka waktu lama.
Perasaan cemas atau bingung terhadap situasi yang tidak mereka mengerti juga dapat membuat mereka tidak nyaman duduk diam.
PSLC melalui PSLCNet berperan penting dalam memberikan intervensi yang sesuai, mulai dari pendekatan terapi sensorik, pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu, hingga pelatihan keterampilan regulasi emosi dan perilaku.
Dengan pemahaman mendalam mengenai masalah anak autisme, PSLC membantu mereka lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan belajar, memaksimalkan potensi, dan membangun rasa percaya diri.
Sumber Asli: Tugu Malang - "Kenapa Anak dengan Sindrom Autisme Susah Duduk Diam di Kelas? PSLC Ungkap Penyebabnya"

Penawar Special Learning Centre (PSLC) terus berkomitmen mendukung inklusi dan pendidikan berkualitas bagi anak-anak berkebutuhan khusus, terutama mereka yang mengalami autisme.
Pada soft opening PSLC Ungasan, Bali sebagai pusat belajar dan terapi baru yang mempersembahkan acara istimewa berupa screening gratis dan sensory fest secara gratis bagi masyarakat.
Inisiatif ini merupakan bagian dari visi PSLC untuk memberikan akses pendidikan dan layanan terapi yang ramah, serta inovatif bagi anak-anak dengan autisme dan kebutuhan perkembangan lainnya.
Soft opening PSLC Ungasan Bali menjadi momentum penting, di mana para orang tua dan anak-anak dapat memanfaatkan kesempatan screening gratis untuk deteksi dini autisme dan berbagai kebutuhan perkembangan lainnya.
Selain itu, sensory fest yang diadakan secara gratis ini dirancang untuk merangsang kemampuan sensorik anak melalui berbagai kegiatan interaktif dan terapi sensorik yang menyenangkan. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman belajar anak, sekaligus memberdayakan keluarga untuk memahami dan mendukung tumbuh kembang anak dengan kebutuhan khusus.
Acara soft opening ini mendapat antusiasme besar dari masyarakat di wilayah Ungasan dan sekitarnya, menjadikan PSLC Ungasan Bali sebagai pusat pembelajaran yang ramah anak, serta inovatif dalam pendekatan edukasi dan terapi.
Dengan fasilitas modern dan tenaga ahli berpengalaman, PSLC siap menjadi pilihan utama bagi keluarga yang mencari layanan khusus di bidang autisme dan kebutuhan perkembangan anak secara umum.
Soft opening PSLC Ungasan Bali menghadirkan layanan screening gratis yang digelar mulai pukul 08.00 – 16.00 WITA dengan syarat untuk anak usia 2-10 tahun yang mengalami:
Selain screening gratis, Soft Opening PSLC Ungasan Bali juga menghadirkan Sensory Fest dengan tema “Explore, Create, Move!” dengan aktivitas sebagai berikut:
Informasi event Soft Opening PSLC Ungasan Bali dapat melalui contact person 0851-6894-2226 (admin) dan akun Instagram @pslc.indonesia.
Sumber Asli: Tugu Malang - "Soft Opening PSLC Ungasan Bali, Hadirkan Screening Gratis dan Sensory Fest"

Penawar Special Learning Centre (PSLC) kembali menegaskan pentingnya bahasa cinta dalam mendampingi dan mendukung perkembangan anak berkebutuhan khusus atau anak dengan sindrom autisme.
Sebagai lembaga yang fokus pada pelayanan dan edukasi bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus, PSLC memahami bahwa pendekatan yang bersifat emosional dan penuh kasih. Tidak hanya memperkuat ikatan antara anak dan pendamping, tetapi juga meningkatkan efektivitas proses pembelajaran serta pengembangan kemampuan sosial.
Anak berkebutuhan khusus, terutama yang mengalami autisme, seringkali menghadapi tantang dalam berkomunikasi dan membangun hubungan dengan lingkungan sekitarnya.
Di PSLC, pendekatan bahasa cinta diartikan sebagai cara penyampaian perhatian, pengakuan, dan penghargaan yang tulus melalui berbagai bentuk interaksi. Mulai dari sentuhan lembut, kata-kata afirmatif, hingga komunikasi nonverbal yang hangat.
“Hal ini tidak hanya membuat anak merasa aman dan diterima, tapi juga merangsang motivasi belajar dan perkembangan emosional yang lebih baik,” terang Clinical Director PSLC, Dr. Ruwinah Abdul Karim.
Pentingnya bahasa cinta dalam pengasuhan dan pendidikan anak berkebutuhan khusus di PSLC yang kini hadir di berbagai daerah lewat PSLCNet, juga didukung oleh riset psikologi dan perkembangan anak. Menunjukkan kasih sayang dan kehangatan emosional mampu memicu respons positif di otak anak.
Kemudian meningkatkan kemampuan adaptasi serta mengurangi kecemasan yang sering dialami oleh anak dengan autisme. Oleh karena itu, PSLC jadi tempat yang tidak hanya menyediakan metode pengajaran teknis tapi juga atmosfer psikologis yang penuh perhatian dan empati.
Terapis profesional di PSLC dilatih untuk mengenali bahasa cinta yang paling efektif untuk setiap anak, karena setiap individu memiliki kebutuhan emosional yang berbeda.
Dengan pendekatan personalisasi ini, PSLC berhasil menciptakan lingkungan inklusif di mana anak berkebutuhan khusus dapat tumbuh secara optimal, merasa dihargai, dan memiliki rasa percaya diri yang kuat.
Melalui program dan terapi yang terintegrasi dengan bahasa cinta, PSLC terus berkomitmen menjadi pionir dalam memberikan layanan terbaik untuk anak berkebutuhan khusus di Indonesia.
PSLC percaya bahwa dengan pendekatan kasih sayang yang tepat, potensi setiap anak tidak hanya diasah, tapi juga diperkuat untuk menghadapi tantangan kehidupan di masa depan.
Sumber Asli: Tugu Malang - "PSLC Ungkap Pentingnya Bahasa Cinta untuk Anak Berkebutuhan Khusus"

Penawar Special Learning Centre (PSLC) merupakan salah satu pusat pembelajaran dan terapi yang berfokus pada kebutuhan anak dengan berbagai kondisi khusus, termasuk autisme.
Di PSLC, para terapis profesional memberikan perhatian khusus pada berbagai aspek perkembangan anak autisme, termasuk kebiasaan makan yang sering menjadi perhatian orang tua.
Pola makan anak dengan autisme kerap kali dipengaruhi oleh mood dan suasana hati mereka, sehingga muncul ketidakstabilan dalam pilihan makan harian.
Fenomena ini kerap dialami oleh banyak keluarga yang memiliki anak dengan autisme dan menjadi tantangan tersendiri dalam mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal.
“Anak dengan sindrom autisme sering mengalami sensitivitas sensorik yang berbeda dibandingkan anak-anak lain. Bahwa faktor sensorik ini berkaitan erat dengan perilaku pilih-pilih makanan yang berubah-ubah sesuai mood,” jelas Clinical Director PSLC, Dr. Ruwinah Abdul Karim pada Rabu (26/11/2025).
Ia memberi contoh tekstur tertentu bisa sangat tidak nyaman bagi mereka, ketika suasana hati sedang tidak optimal. Sehingga mereka menolak makanan dengan tekstur itu.
Selain itu, anak autisme juga cenderung merasa nyaman dengan rutinitas dan ketidakpastian makanan baru dapat menimbulkan rasa takut atau stres.
Dari sisi neurologi, perempuan yang akrab disapa Wina itu menjelaskan mood anak dengan sindrom autisme cenderung mudah berubah karena tantangan dalam mengelola emosi dan stimulasi lingkungan.
Kondisi mood yang tidak stabil ini mempengaruhi nafsu makan dan preferensi makanan. Pihaknya menyarankan agar orang tua dan pendamping belajar memahami tanda-tanda mood anak dan mencari alternatif makanan yang dapat diterima sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
“Penanganan di PSLC meliputi terapi perilaku dan intervensi sensorik yang membantu anak mengenal berbagai rasa dan tekstur makanan secara bertahap. Sehingga ketergantungan pada mood dalam menentukan pilihan makanan dapat dikurangi,” bebernya.
Pendekatan holistik seperti ini diperlukan agar anak tumbuh dengan pola makan sehat dan konsisten, mendukung perkembangan fisik dan kognitifnya secara optimal.
Penting bagi orang tua dan pendidik yang mendampingi anak dengan sindrom autisme untuk tetap bersabar dan memberikan dukungan penuh kepada mereka. Orang tua dan pendidik dapat berkonsultasi dengan pusat terapi, seperti PSLC untuk mendapatkan panduan profesional.
Dengan pemahaman dan pendekatan yang tepat, tantangan pilih-pilih makanan pada anak autisme atau anak berkebutuhan khusus, dapat diatasi dengan cara yang lebih efektif.
Sumber Asli: Tugu Malang - "PSLC Ungkap Alasan Mengapa Anak dengan Sindrom Autisme Sering Pilih-Pilih Makanan Berdasarkan Mood"

Penawar Special Learning Centre (PSLC) sebagai lembaga yang fokus mendampingi anak berkebutuhan khusus atau anak dengan sindrom autisme.
Sering menerima pertanyaan dari orang tua dan guru mengenai salah satu tantangan utama anak-anak dengan sindrom autisme, salah satunya susah duduk diam di kelas.
Masalah anak autisme yang tampak sederhana ini sebenarnya memiliki alasan mendalam yang berhubungan dengan proses sensorik, kognitif, dan emosional mereka.
Ada beberapa faktor yang diungkapkan PSLC yang membuat anak dengan sindrom autisme sulit fokus dan tetap diam selama kegiatan belajar, sekaligus bagaimana pendekatan yang tepat dapat membantu mereka berkembang optimal.
Anak dengan autisme memiliki ciri khas kesulitan dalam pengolahan informasi sensorik yang masuk ke otak mereka. Banyak anak autisme mengalami hipersensitivitas atau justru hipo-respons terhadap rangsangan dari lingkungan sekitar, seperti suara, cahaya, atau sentuhan.
Ketika mereka merasa tidak nyaman atau overstimulasi, tubuh mereka cenderung bergerak secara motorik berulang, merasa gelisah, atau bahkan melibatkan perilaku self stimulatory, sebagai cara mengatur diri.
“Inilah yang menyebabkan mereka sulit duduk diam di kelas, karena mereka merasa berusaha menyesuaikan diri dengan rangsangan di sekitarnya,” ujar Clinical Director PSLC, Dr. Ruwinah Abdul Karim, Rabu (19/11/2025).
Selain itu, anak autisme umumnya mengalami kesulitan dalam mengelola perhatian dan impulsivitas. Kondisi neurodevelopmental ini mempengaruhi fungsi otak yang berkaitan dengan kontrol diri. Sehingga mereka kesulitan mempertahankan fokus pada satu hal dalam jangka waktu lama.
Perasaan cemas atau bingung terhadap situasi yang tidak mereka mengerti juga dapat membuat mereka tidak nyaman duduk diam.
PSLC melalui PSLCNet berperan penting dalam memberikan intervensi yang sesuai, mulai dari pendekatan terapi sensorik, pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu, hingga pelatihan keterampilan regulasi emosi dan perilaku.
Dengan pemahaman mendalam mengenai masalah anak autisme, PSLC membantu mereka lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan belajar, memaksimalkan potensi, dan membangun rasa percaya diri.
Sumber Asli: Tugu Malang - "Kenapa Anak dengan Sindrom Autisme Susah Duduk Diam di Kelas? PSLC Ungkap Penyebabnya"

Penawar Special Learning Centre (PSLC) terus berkomitmen mendukung inklusi dan pendidikan berkualitas bagi anak-anak berkebutuhan khusus, terutama mereka yang mengalami autisme.
Pada soft opening PSLC Ungasan, Bali sebagai pusat belajar dan terapi baru yang mempersembahkan acara istimewa berupa screening gratis dan sensory fest secara gratis bagi masyarakat.
Inisiatif ini merupakan bagian dari visi PSLC untuk memberikan akses pendidikan dan layanan terapi yang ramah, serta inovatif bagi anak-anak dengan autisme dan kebutuhan perkembangan lainnya.
Soft opening PSLC Ungasan Bali menjadi momentum penting, di mana para orang tua dan anak-anak dapat memanfaatkan kesempatan screening gratis untuk deteksi dini autisme dan berbagai kebutuhan perkembangan lainnya.
Selain itu, sensory fest yang diadakan secara gratis ini dirancang untuk merangsang kemampuan sensorik anak melalui berbagai kegiatan interaktif dan terapi sensorik yang menyenangkan. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman belajar anak, sekaligus memberdayakan keluarga untuk memahami dan mendukung tumbuh kembang anak dengan kebutuhan khusus.
Acara soft opening ini mendapat antusiasme besar dari masyarakat di wilayah Ungasan dan sekitarnya, menjadikan PSLC Ungasan Bali sebagai pusat pembelajaran yang ramah anak, serta inovatif dalam pendekatan edukasi dan terapi.
Dengan fasilitas modern dan tenaga ahli berpengalaman, PSLC siap menjadi pilihan utama bagi keluarga yang mencari layanan khusus di bidang autisme dan kebutuhan perkembangan anak secara umum.
Soft opening PSLC Ungasan Bali menghadirkan layanan screening gratis yang digelar mulai pukul 08.00 – 16.00 WITA dengan syarat untuk anak usia 2-10 tahun yang mengalami:
Selain screening gratis, Soft Opening PSLC Ungasan Bali juga menghadirkan Sensory Fest dengan tema “Explore, Create, Move!” dengan aktivitas sebagai berikut:
Informasi event Soft Opening PSLC Ungasan Bali dapat melalui contact person 0851-6894-2226 (admin) dan akun Instagram @pslc.indonesia.
Sumber Asli: Tugu Malang - "Soft Opening PSLC Ungasan Bali, Hadirkan Screening Gratis dan Sensory Fest"

Penawar Special Learning Centre (PSLC) kembali menegaskan pentingnya bahasa cinta dalam mendampingi dan mendukung perkembangan anak berkebutuhan khusus atau anak dengan sindrom autisme.
Sebagai lembaga yang fokus pada pelayanan dan edukasi bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus, PSLC memahami bahwa pendekatan yang bersifat emosional dan penuh kasih. Tidak hanya memperkuat ikatan antara anak dan pendamping, tetapi juga meningkatkan efektivitas proses pembelajaran serta pengembangan kemampuan sosial.
Anak berkebutuhan khusus, terutama yang mengalami autisme, seringkali menghadapi tantang dalam berkomunikasi dan membangun hubungan dengan lingkungan sekitarnya.
Di PSLC, pendekatan bahasa cinta diartikan sebagai cara penyampaian perhatian, pengakuan, dan penghargaan yang tulus melalui berbagai bentuk interaksi. Mulai dari sentuhan lembut, kata-kata afirmatif, hingga komunikasi nonverbal yang hangat.
“Hal ini tidak hanya membuat anak merasa aman dan diterima, tapi juga merangsang motivasi belajar dan perkembangan emosional yang lebih baik,” terang Clinical Director PSLC, Dr. Ruwinah Abdul Karim.
Pentingnya bahasa cinta dalam pengasuhan dan pendidikan anak berkebutuhan khusus di PSLC yang kini hadir di berbagai daerah lewat PSLCNet, juga didukung oleh riset psikologi dan perkembangan anak. Menunjukkan kasih sayang dan kehangatan emosional mampu memicu respons positif di otak anak.
Kemudian meningkatkan kemampuan adaptasi serta mengurangi kecemasan yang sering dialami oleh anak dengan autisme. Oleh karena itu, PSLC jadi tempat yang tidak hanya menyediakan metode pengajaran teknis tapi juga atmosfer psikologis yang penuh perhatian dan empati.
Terapis profesional di PSLC dilatih untuk mengenali bahasa cinta yang paling efektif untuk setiap anak, karena setiap individu memiliki kebutuhan emosional yang berbeda.
Dengan pendekatan personalisasi ini, PSLC berhasil menciptakan lingkungan inklusif di mana anak berkebutuhan khusus dapat tumbuh secara optimal, merasa dihargai, dan memiliki rasa percaya diri yang kuat.
Melalui program dan terapi yang terintegrasi dengan bahasa cinta, PSLC terus berkomitmen menjadi pionir dalam memberikan layanan terbaik untuk anak berkebutuhan khusus di Indonesia.
PSLC percaya bahwa dengan pendekatan kasih sayang yang tepat, potensi setiap anak tidak hanya diasah, tapi juga diperkuat untuk menghadapi tantangan kehidupan di masa depan.
Sumber Asli: Tugu Malang - "PSLC Ungkap Pentingnya Bahasa Cinta untuk Anak Berkebutuhan Khusus"

Penawar Special Learning Centre (PSLC) merupakan salah satu pusat pembelajaran dan terapi yang berfokus pada kebutuhan anak dengan berbagai kondisi khusus, termasuk autisme.
Di PSLC, para terapis profesional memberikan perhatian khusus pada berbagai aspek perkembangan anak autisme, termasuk kebiasaan makan yang sering menjadi perhatian orang tua.
Pola makan anak dengan autisme kerap kali dipengaruhi oleh mood dan suasana hati mereka, sehingga muncul ketidakstabilan dalam pilihan makan harian.
Fenomena ini kerap dialami oleh banyak keluarga yang memiliki anak dengan autisme dan menjadi tantangan tersendiri dalam mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal.
“Anak dengan sindrom autisme sering mengalami sensitivitas sensorik yang berbeda dibandingkan anak-anak lain. Bahwa faktor sensorik ini berkaitan erat dengan perilaku pilih-pilih makanan yang berubah-ubah sesuai mood,” jelas Clinical Director PSLC, Dr. Ruwinah Abdul Karim pada Rabu (26/11/2025).
Ia memberi contoh tekstur tertentu bisa sangat tidak nyaman bagi mereka, ketika suasana hati sedang tidak optimal. Sehingga mereka menolak makanan dengan tekstur itu.
Selain itu, anak autisme juga cenderung merasa nyaman dengan rutinitas dan ketidakpastian makanan baru dapat menimbulkan rasa takut atau stres.
Dari sisi neurologi, perempuan yang akrab disapa Wina itu menjelaskan mood anak dengan sindrom autisme cenderung mudah berubah karena tantangan dalam mengelola emosi dan stimulasi lingkungan.
Kondisi mood yang tidak stabil ini mempengaruhi nafsu makan dan preferensi makanan. Pihaknya menyarankan agar orang tua dan pendamping belajar memahami tanda-tanda mood anak dan mencari alternatif makanan yang dapat diterima sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
“Penanganan di PSLC meliputi terapi perilaku dan intervensi sensorik yang membantu anak mengenal berbagai rasa dan tekstur makanan secara bertahap. Sehingga ketergantungan pada mood dalam menentukan pilihan makanan dapat dikurangi,” bebernya.
Pendekatan holistik seperti ini diperlukan agar anak tumbuh dengan pola makan sehat dan konsisten, mendukung perkembangan fisik dan kognitifnya secara optimal.
Penting bagi orang tua dan pendidik yang mendampingi anak dengan sindrom autisme untuk tetap bersabar dan memberikan dukungan penuh kepada mereka. Orang tua dan pendidik dapat berkonsultasi dengan pusat terapi, seperti PSLC untuk mendapatkan panduan profesional.
Dengan pemahaman dan pendekatan yang tepat, tantangan pilih-pilih makanan pada anak autisme atau anak berkebutuhan khusus, dapat diatasi dengan cara yang lebih efektif.
Sumber Asli: Tugu Malang - "PSLC Ungkap Alasan Mengapa Anak dengan Sindrom Autisme Sering Pilih-Pilih Makanan Berdasarkan Mood"

Penawar Special Learning Centre (PSLC) sebagai lembaga yang fokus mendampingi anak berkebutuhan khusus atau anak dengan sindrom autisme.
Sering menerima pertanyaan dari orang tua dan guru mengenai salah satu tantangan utama anak-anak dengan sindrom autisme, salah satunya susah duduk diam di kelas.
Masalah anak autisme yang tampak sederhana ini sebenarnya memiliki alasan mendalam yang berhubungan dengan proses sensorik, kognitif, dan emosional mereka.
Ada beberapa faktor yang diungkapkan PSLC yang membuat anak dengan sindrom autisme sulit fokus dan tetap diam selama kegiatan belajar, sekaligus bagaimana pendekatan yang tepat dapat membantu mereka berkembang optimal.
Anak dengan autisme memiliki ciri khas kesulitan dalam pengolahan informasi sensorik yang masuk ke otak mereka. Banyak anak autisme mengalami hipersensitivitas atau justru hipo-respons terhadap rangsangan dari lingkungan sekitar, seperti suara, cahaya, atau sentuhan.
Ketika mereka merasa tidak nyaman atau overstimulasi, tubuh mereka cenderung bergerak secara motorik berulang, merasa gelisah, atau bahkan melibatkan perilaku self stimulatory, sebagai cara mengatur diri.
“Inilah yang menyebabkan mereka sulit duduk diam di kelas, karena mereka merasa berusaha menyesuaikan diri dengan rangsangan di sekitarnya,” ujar Clinical Director PSLC, Dr. Ruwinah Abdul Karim, Rabu (19/11/2025).
Selain itu, anak autisme umumnya mengalami kesulitan dalam mengelola perhatian dan impulsivitas. Kondisi neurodevelopmental ini mempengaruhi fungsi otak yang berkaitan dengan kontrol diri. Sehingga mereka kesulitan mempertahankan fokus pada satu hal dalam jangka waktu lama.
Perasaan cemas atau bingung terhadap situasi yang tidak mereka mengerti juga dapat membuat mereka tidak nyaman duduk diam.
PSLC melalui PSLCNet berperan penting dalam memberikan intervensi yang sesuai, mulai dari pendekatan terapi sensorik, pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu, hingga pelatihan keterampilan regulasi emosi dan perilaku.
Dengan pemahaman mendalam mengenai masalah anak autisme, PSLC membantu mereka lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan belajar, memaksimalkan potensi, dan membangun rasa percaya diri.
Sumber Asli: Tugu Malang - "Kenapa Anak dengan Sindrom Autisme Susah Duduk Diam di Kelas? PSLC Ungkap Penyebabnya"

Penawar Special Learning Centre (PSLC) terus berkomitmen mendukung inklusi dan pendidikan berkualitas bagi anak-anak berkebutuhan khusus, terutama mereka yang mengalami autisme.
Pada soft opening PSLC Ungasan, Bali sebagai pusat belajar dan terapi baru yang mempersembahkan acara istimewa berupa screening gratis dan sensory fest secara gratis bagi masyarakat.
Inisiatif ini merupakan bagian dari visi PSLC untuk memberikan akses pendidikan dan layanan terapi yang ramah, serta inovatif bagi anak-anak dengan autisme dan kebutuhan perkembangan lainnya.
Soft opening PSLC Ungasan Bali menjadi momentum penting, di mana para orang tua dan anak-anak dapat memanfaatkan kesempatan screening gratis untuk deteksi dini autisme dan berbagai kebutuhan perkembangan lainnya.
Selain itu, sensory fest yang diadakan secara gratis ini dirancang untuk merangsang kemampuan sensorik anak melalui berbagai kegiatan interaktif dan terapi sensorik yang menyenangkan. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman belajar anak, sekaligus memberdayakan keluarga untuk memahami dan mendukung tumbuh kembang anak dengan kebutuhan khusus.
Acara soft opening ini mendapat antusiasme besar dari masyarakat di wilayah Ungasan dan sekitarnya, menjadikan PSLC Ungasan Bali sebagai pusat pembelajaran yang ramah anak, serta inovatif dalam pendekatan edukasi dan terapi.
Dengan fasilitas modern dan tenaga ahli berpengalaman, PSLC siap menjadi pilihan utama bagi keluarga yang mencari layanan khusus di bidang autisme dan kebutuhan perkembangan anak secara umum.
Soft opening PSLC Ungasan Bali menghadirkan layanan screening gratis yang digelar mulai pukul 08.00 – 16.00 WITA dengan syarat untuk anak usia 2-10 tahun yang mengalami:
Selain screening gratis, Soft Opening PSLC Ungasan Bali juga menghadirkan Sensory Fest dengan tema “Explore, Create, Move!” dengan aktivitas sebagai berikut:
Informasi event Soft Opening PSLC Ungasan Bali dapat melalui contact person 0851-6894-2226 (admin) dan akun Instagram @pslc.indonesia.
Sumber Asli: Tugu Malang - "Soft Opening PSLC Ungasan Bali, Hadirkan Screening Gratis dan Sensory Fest"